Tuesday, July 21, 2009

MU ga ada, malah 'ngadu' sama LAZIO

BT gara2 MU ga jadi ngadu sm Indonesia Allstars?

Kalo U jeli, pasti kemaren U bisa liat pertandingan 'pengganti' MU vs Indonesia :
Super Bintang Liga vs SS Lazio

Lazio? kok bisa?

Jangan kaget, itu cuma partai ulangan yg disiarin lagi sm AnTV.

Jadi gini,
tahun 1996, Negara kita kedatangan klub Italia, SS Lazio y sedabg tur uji coba di Asia. Setelah ngejajal China, mereka main di sini tetapi tidak full team. Soalny tahun 96 di Eropa kan ada kejuaraan EURO di Inggris. Dan satu hal lagi, yg main Allstar liga, jadi ga cuma pemain lokal, tapi pemain asing liga yg terbaik juga ikutan main.

Nama2 yg membela Super Bintang Liga:
-Darryl Sinerine(GK)
-Yeyen Tumena
-Robby Darwis
-Anang Ma'ruf
-Eri Irianto (alm)
-Fachri Husaini (Capt)
-Aples Gideon Tecuari
-Maboang Kessack
-Ansyari Lubis
-Vata Matanu Garcia
-Dejan Glusevic
(FYI: sebelum Christian Gonzales di Indonesia,Glusevic adalah striker tersubur di LigIna)

cadangan yg turun :
-Bejo Sugiantoro (<> Robby)
-Widodo Cahyono Putro (<> Dejan)
-Kurnia Sandy (<> Darryl)
(FYI: Sandy adalah kiper terbaik timnas saat itu. Bergabung di PSSI Primavera -training camp di Italia,Bersama striker Kurniawan Dwi Julianto ia sempat direkrut oleh klub tempat Primavera berlatih: SAMPDORIA)
-Carlos De Mello (<> Eri -alm-)
-Nur'alim (<> Anang)
-Jesus dos Santos (<> Ansyari)

(Dari semua nama itu, yg masih beredar dan main cuma Anang ma'ruf,Nur'alim, sama Kurnia sandy. Sisany kbanyakan jadi Pelatih ato Komentator)

Sedangkan Lazio hanya menyisakan Giuseppe Signori,Giuseppe Pavalli, Paolo Negro,Ivan Franceshini, dan Esposito. Kiper Utama mereka, Luca Marchegiani tak ikut karena cidera bahu. Satu hal yg kurang, striker Kurniawan Dwi Julianto tidak ikut karena masih bermain di Swiss bersama FC LUZERN.

Hasil pertandingan itu sendiri :

Super Bintang Liga : 2
SS Lazio : 6

Gol dari SS Lazio masing2 dicetak oleh Signori (26',43'p),Roberto Rambaudi(38') Esposito(63',65') dan Pavalli (83'), sedangkan Super Bintang Liga di Borong oleh Widodo (45',73')




-Widodo(baju biru) dan Signori, saksi di Senayan 1996-



Ancur y?
Jangan diliat dari skorny. Tapi permainanny. Pemain kita hampir ga pernah maen bola daerah. Begitu nyerang, bola mengalir aja. Malah serangan Lazio berapa kali gagal gara2 Permainan Robby Darwis dkk. Gol yg di cetak juga berkelas 2-2ny. Tapi ya itu, penyelesaian akhirny msaih kurang. Sekarang mah beda mainny, kadang2 suka main bola daerah gara2 frustasi ga bisa nyerang. Malah bokap G bilang:

'Kalo 45' pertama Indonesia ga bikin gol, waa..gawat ntar babak ke 2 nya'

ato pas G bilang ttg tu pertandingan:

'Nah itu dia, awal hancurnya TIMNAS........'

aduh, ngenes bgt dengerny.
G pengen liat lagi permainan timnas kayak dulu, ga cuma diceritain bokap sama koran doank.
Ayo Garuda!
ato
AYO ANAK GARUDA!
Kepakkanlah sayap mu seperti AYAH mu!


1 comment:

  1. bagus bud! cuma.. yaaa gw sendiri ga menghargai anak-anak bangsa di Liga Indonesia sih. jadi gw ga begitu peduli ma mereka. tapi gw tetep bangga sih klo denger cerita2 jaman dulu, waktu Indonesia lagi keren kerennya. tapi gw pengen ngeliatnya sekarang, just like you, bud, ga cuma denger or baca doang.

    ReplyDelete