Thursday, July 30, 2009

..jika dilahirkan kembali, saya ingin lahir di Indonesia...

Kalo kalimat itu yg ngomong orang Indonesia sih biasa....

kalo yg ngomong itu warga negara lain...?? itu dia...

Kemaren ga sengaja bokap G mindahin channel tv ke O-channel, dan pas lagi acarany 'Friends 'n the city'. Ada yg aneh c pas opening ny. Alex, sang mc membuka dengan kalimat seperti ini..kira2..:

'..biasany saya akan memperkenalkan langsung sahabat baru saya,tetapi kali ini saya tidak ingin berkata banyak, karena saya akan langsung memberi pertanyaan kepada sahabat baru saya, supaya sahabat jakarta tahu siapa sahabat baru saya ini..'

Dia nanya: 'Pak Gaura, siapakah diri anda menurut anda sendiri?, supaya sahabat jakarta mengetahui siapa anda....'

Dan tampaklah di layar, sosok western berkostum dalang berblangkon Surakarta-an,dengan wayang,dan bertutur kata halus..

'hai, nama saya Gaura Mancacaritadipura. Saya adalah seorang dalang,saya membawa teman saya (wayang) hanoman, saya warga Australia, tetapi sudah menjadi WNI. MERDEKA!!!!'

Bokap cengar-cengir, G yg abis ngerebus telor bwt makan bakso jadi bengong.

Jadi singkat nya begini,(karena G nonton sambil nulis dan makan bakso)

Beliau adalah seorang dalang,dan telah memperjuangkan Batik Tulis untuk didaftarkan ke UNESCO. Beliau telah melakukan observasi terhadap batik tulis pada tahun 90'an,(mungkin ada hubunganny dengan APEC 1994 dimana setiap delegasi memakai batik saat berkumpul di Bogor). Dan bukan hanya batik saja yg telah Beliau daftarkan, melainkan KERIS dan rencananya Angklung,baik yg Tradisional maupun Modern untuk dijadikan warisan budaya dunia. ckckck..

Di sesi pertama, Beliau ditanya oleh Alex, mengapa tertarik dengan budaya Indonesia? Beliau hanya menjawab bahwa hakikat manusia itu pasti selalu mencari sesuatu yg indah, atau mencari keindahan. Dan itu terjadi secara alamiah. Naluri. Pasti akan mudah tertarik jika menemukan keindahan itu.

G tadinya makan doang, langsung berenti pas dia ngomong, dan baru makan lagi pas iklan.

Di sesi kedua..
Beliau malah NEMBANG dengan wayang ARJUNA!! Mana 'kromo inggil' ny bagus lagi. Dan logat Inggris ny tuh udah ilank. Ketika ditanya isi tembang nya apa? ternyata Beliau menerangkan isinya mengenai duka ygt dialami Pandawa saat diusir dari 'negara' nya karena dicurangi saat berjudi dadu dengan Korawa (yang ini G tau..).Di sesi ini Beliau juga menerangkan arti namanya:

GAURA =nama asli
Manca = manca negara
Carita = cerita (dalang)
Dipura = Di kerajaan, dan itu nama pemberian PakubuwonoXII.

Ternyata selama belajar di Solo,Beliau juga menjadi abdi dalem di Keraton Surakarta. Beliau ternyata menyukai tiga tokoh pewayangan: Hanoman,Kresna,Rama dan juga Wibisana yg diibaratkan sebagai 'dirinya' saat beralih menjadi WNI.

Beliau juga mengatakan bahwa Beliau tertarik akan kebudayaan Indonesia sejak tahun 1968, ketika masih jadi pelajar. Alex juga bertanya, ketika terjadi chaos di Jakarta pd 1998,Apakah kecintaanny thd Indonesia berubah? Ternyata tidak,karena menurutnya itu hanya terjadi dipermukaaan, sementara Beliau sudah tahu Indonesia itu sampai ke 'akar2nya'. Dan pertanyaan yang paling 'kena'.
Alex: Seandainya bapak dilahirkan kembali, bapak ingin dilahirkan seperti ini (WNA yg belajar)
atau lahir di Indonesia?
Pak Gaura: Tentunya, saya ingin dilahirkan langsung di Indonesia...

(tepuk tangan yg meriah)

Di sesi ke3, Beliau Nembang dengan Wayang Golek. Ketika disinggung tentang Kebudayaan di Indonesia, Pak Gaura mengatakan bahwa sebenarnya di sini menarik sekali, tetapi hanya kurang di-expose saja, Seandainya di-expose, maka banyak orang yang akan mempelajari dan melestarikannya. Budaya 'Masyarakat Global' itu memang tak ada salahnya, tetapi jangan sampai menghilangkan budaya dan terjadi monokultur, karena itu tidak bagus menurut Pak Gaura.

Mengenai anak muda, Beliau hanya berkata bukan 'ketinggalan jaman', tetapi lagi2 karena kurang nya promosi kepada anak2 muda. Sehingga anak2 muda jadi kurang mengetahui tentang kebudayaan yang ada di Indonesia. Tambah Beliau,banyak sekali yang bisa dipelajari dari wayang. Misal: Hanoman yang digambarkan sebagai seorang Abdi yang Teladan dan Penuh Tanggung Jawab. Nilai2 ini bisa diambil oleh anak2 muda.

Sayang hanya 3 sesi acara ini. Pada saat penutup, Pak Gaura sempat berpesan : 'marilah, terutama menjelang 17'an besok, kita mencintai budaya kita sendiri', terus Nembang lagi.

G cuma bisa tepuk tangan aj pas nonton nya. Yang bikin G salut adalah Beliau tidak sebatas mempelajari budaya. Memang ada nama2 seperti Jean Park yg mempelajari Tarian, Elizabeth yg menjadi Sinden, tetapi Pak Gaura ini ikut memperjuangkan budaya kita di dunia Internasional. Entah kata2 apa yg harus di ungkapkan kepada Bapak ini....

Dan satu lagi, salah seorang penelepon 'mengundang' Beliau untuk main di tempatnya yg kebetulan punya seperangkat gamelan lengkap, di kediamannya di Bekasi. Begitu denger, Bokap sempet bilang:

'wah, ini jangan2 yang di Harapan Baru lagi, yg di Jalan Pepaya...'

G langsung inget. Emang dulu di rumah G yang lama di Harapan Baru, ada sebuah sanggar tradisional yang gede. Namany 'Putra Pendowo' yg bergelut di seni Wayang dan Tari. Malah dulu G sering diajak nonton wayang sama bokap ke sono. Karena kalo lagi Ulang tahun sanggar nya, pasti ada Wayang, dan pasti diliput sama TV ato radio. Pernah di liput sama RRI dan juga TV 'daan mogot'. Tapi sekarang dah ga ada lagi mungkin siaran Wayang di TV. Semoga dengan Pak Gaura dan juga yang 'lain', Wayang dan kesenian lain bisa dilirik dan dimainkan lagi di TV yang udah penuh dengan KEBOHONGAN PUBLIK...


(Courtessy: luluone.multiply.com)

Terima kasih, Pak Gaura!
'we love You!'
Kami akan terus melestarikan budaya Indonesia dengan cara dan kemampuan kami...

No comments:

Post a Comment