Wednesday, November 18, 2009

MENIRU untuk sebuah kata LUCU

-Mohon maaf apabila dalam tulisan ini,Penulis ‘mencantut’ beberapa nama-

Acara Theater Komedi,atau akrab disebut LAWAK,biasanya diisi oleh orang-orang yang benar-benar cerdas dan kreatif. Karena pekerjaan mereka,Komedian atau Pelawak menuntut mereka berpikir cepat dari situasi yang ada untuk menjadi suatu bahan lawakan,disamping lawakan yang telah dipersiapkan dalam scenario (bila ada).

Tetapi,apakah kelucuan itu bisa tercipta dari ide-ide yang bisa dibilang MENIRU dari ‘panggung’ lain?

Ketika saya tengah asyik didepan Komputer,mata saya terusik oleh sebuah tayangan komedi di salah satu TV swasta bertajuk ‘SEGER’. Dalam episode yang entah bertema apa, karena saya kebetulan tidak terlalu suka dengan acara itu, muncul beberapa adegan yang sudah pernah saya lihat,bahkan masih saya lihat dalam acara lain. Misalnya, mendadak salah seorang pemain memukul pemain lain menggunakan ‘tongkat’ berbahan sterofoam, tokoh yang beraksen kurang lancar (gagap),juga tokoh banci yang gemar berbuat kasar pada pemain..

Dari deskripsi itu,mungkin pembaca bisa mengetahui adegan tersebut biasanya dapat dilihat di acara apa sebelumnya.

Benar. Adegan tersebut biasanya kita lihat di tayangan ‘Opera Van Java’ di televisi swasta lainnya. Sama persis semua adegan yang dilakukan di acara ‘SEGER’ dengan apa yang kita lihat diacara OVJ,bahkan hingga konsep music pengiringnya. (dan tokoh Banci nya? Adalah tokoh yang sebelumnya pernah main di OVJ)

Lalu,mengapa ‘hal itu’ bisa terjadi?

PERSAINGAN. Iya,dua tayangan ini hampir tayang bersamaan: OVJ jam 8-9 malam,SEGER jam 7-8 malam,dan Harinya sama,Senin-Jumat. Mereka tentunya tidak mau kalah untuk membuktikan kalau acara komedi mereka benar-benar lucu.

Tetapi-diluar subjektivitas penulis sebagai penggemar OVJ-,yang namanya Meniru jika dilakukan dengan kurang baik,maka hasilnya akan kurang baik,dan terkesan dipaksakan. Ada beberapa alas an mengapa adegan di acara SEGER terkesan ‘maksa’.

Pertama: Basic para pelawak. Para pelawak yang tampil di SEGER berbasis pelawak yang memiliki scenario untuk melawak,sedangkan konsep SEGER hampir sama dengan OVJ: Diberikan Cerita,untuk kemudian dikembangkan sendiri oleh pelawak sebisa mungkin. Jadi terkesan di beberapa segmen mereka MATI ANGIN dan memaksakan lawakan,atau menggunakan lawakan yang sudah mereka keluarkan berkali-kali sebelumnya.-bahkan ketika saya menulis postingan ini,mereka memakai tokoh yang sangat mirip dengan AZIZ GAGAP,baik model rambut putih di kepala,maupun aksen nya-

Kedua: Tidak adanya sosok Pengatur. Dalam lawakan spontanitas,Pengatur diperlukan untuk tetap menjaga alur cerita,dan mengembalikan ke dalam alur apabila lawakan telah melenceng. Ini dimiliki oleh OVJ dengan Ki Dalang Parto yang terkenal dengan kata2 ‘Benang Merah’. Tetapi ‘tokoh’ ini tidak dimiliki dalam acara SEGER.Sehingga,acap kali lawakan terkesan berantakan karena jalan cerita kurang tersampaikan,walaupun ada monolog lagu yang disampaikan oleh sosok ‘sinden’ Soimah.

Ketiga:Terbatasnya Properti. Dalam hal ini saya salut kepada tim kreatif OVJ. Mereka membuat set dengan amat baik dan rela membuat property selama 1-2 hari untuk kemudian dihancurkan dalam waktu kurang dari 5 detik. Sehingga lawakan sopntanitas tersaji dengan baik. Sedangkan SEGER amat kurang. Mereka hanya mengandalkan layar digital untuk suasana, dan baru belakangan ini mereka menggunakan banyak Sterofoam –seperti OVJ- untuk property sekaligus belasan ‘alat pukul’. Padahal sebelumnya,property mereka kurang sekali. Misal: untuk lawakan Pompa Ban, Denny menggunakan Petromaks yg dipasang di ban sepeda. Padahal dalam OVJ,mereka sudah membuat kompresor,bahkan set bengkel dari sterofoam. Sangat timpang bukan?

Memang semua acara memiliki ciri khas sendiri. Saya juga menghargai ‘kerja keras’ mereka untuk membuat lawakan yang segar. Penonton suka terhadap acara komedi atau lawak, tetapi Penonton lebih suka dan lebih mengapresiasi karya-karya hasil Ide/Kreativitas dan Orisinalitas dari ide tersebut…

-sebuah pandangan pribadi-

1 comment:

  1. tullll.....SETUJUUUUUUUUUU.......
    sekali OVJ tetep OVJ......yaaa'eeeeeee........

    ReplyDelete